Wednesday, 25 February 2015

Shoegaze


Apasih shoegaze itu? Mungkin masih banyak orang yang belum tahu bahwa di dunia permusikan ini ada sebuah genre yang bernama shoegaze. Ya, shoegaze atau bila diartikan "Menatap Sepatu" adalah nama sebuah subgenre dari rock alternatif yang muncul di era 1980an dan mulai bersinar di awal tahun 1990an. Nama shoegaze sendiri tercetus secara tidak sengaja oleh Andy Ross, founder dari Food Records yang menaungi band seperti Lush dan Moose. Dimana saat itu member band yang dinaunginya pada saat perform selalu berkonsentrasi pada efek pedalnya dan selalu menunduk kearah bawah, ke arah sepatu mereka. Dan lalu tercipta lah kata "shoegaze".
Slowdive
Karakter dari genre shoegaze biasanya terdiri dari dua rhytm gitar dan tidak adanya dominasi lead gitar didalamnya. Dimainkan bersama-sama, ditambah dengan efek-efek distorsi/fuzz, delay dan reverb yang menghasilkan "Wall Of Sound" yang berisik dan padat. Volume dan tone vokal mereka cenderung tidak terlalu menonjol kadang ditambah efek delay dan reverb untuk memberi kesan gloomy dan hampa.

Pionir dari genre ini diantaranya adalah Slowdive, Ride, Lush, Chapterhouse, Moose dan yang sangat menjadi icon dari semuanya adalah My Bloody Valentine. Sebagian besar band shoegaze tercipta dan terinspirasi dari My Bloody Valentine, yang dimulai sejak mereka mengeluarkan single You Made Me Realize dan album Isn't Anything pada tahun 1988. Pengaruh genre goth dalam genre shoegaze juga terlihat di Cocteau Twins, Dead Can Dance atau Everything About Girl. Dan ada juga beberapa band yang terinspirasi dari jenis musik shoegaze, diantaranya The Velvet Undergound, Sonic Youth, The Cure dan The Smith.

My Bloody Valentine
Shoegaze sendiri mulai meredup pada pertengahan tahun 1990an karena mulai munculnya genre lain  yang lebih menonjolkan sisi lirik dalam lagu-lagunya yaitu britpop, indie pop dan lain-lain seperti Pulp, Oasis, Blur dan Suede. Dan itu memberi pengaruh pada album terakhir dari Lush yang bergeser tiba-tiba dari shoegaze menjadi britpop mengikuti arah pasar waktu itu membuat banyak fans dari Lush mulai meninggalkan mereka, sampai akhirnya drummer mereka melakukan bunuh diri dan menjadi akhir dari band tersebut.

Lush
Bagaimana perkembangan shoegaze di Indonesia? Di Indonesia sendiri shoegaze baru terdengar tahun 1990an disaat genre britpop sedang naik daun. Ketika banyak band-band britpop bermunculan, ada satu band shoegaze yang muncul dan membuat saya menjadi followersnya sampai sekarang ini, yaitu The Milo. Band lokal asal bandung yang terbentuk tahun 1996 ini merupakan tonggak awal berdirinya scene shoegaze di Indonesia sampai saat ini.

The Milo
Itulah kira-kira semua tentang shoegaze yang saya tau. Walaupun tidak terlalu populer dibandingkan genre lain saat ini, genre shoegaze masih mempunyai banyak penggemar setia yang rela mendengarkan suara berisik dan kasar dari band shoegaze idola mereka. Dan kita para shoegazer menyebutnya "Beautiful Noise".

No comments:

Post a Comment